Monday, September 19, 2011

pria gak pake rok mini kok

Jakarta ini memang keras. Setiap hari, setiap insan yang tinggal di dalam kota ini berjuang dengan segala dayanya untuk bertahan. Bertahan hidup? Tentu.
Namun bukan hanya 'bertahan hidup' yang diasosiasikan dengan bekerja untuk mendapatkan uang. Namun bertahan hidup dalam arti kata sebenarnya.

Belakangan di media marak pemberitaan mengenai kejahatan di angkot. beginilah, kalau belum ada kejadian, belum jadi kasus yang terblow up di media, belum akan dilakukan sesuatu. Padahal, sejak dulu kita semua juga sudah mengetahui bahwa naik kendaraan umum (apa saja) di Jakarta ini tidak aman, apalagi nyaman. Tak usah bicara soal nyaman lah, risiko terkena kejahatan yang tinggi ini sudah tak bisa kita sandingkan dengan nyaman. Boro-boro deh, kalau kata orang begitu.

Kasus yang saya bicarakan tadi, merenggut nyawa seorang mahasiswi yang baru saja selesai sidang skripsi, naik angkutan umum untuk bersua orangtua, namun malah diperkosa dan dibunuh. Setelah itu muncul lagi kasus pemerkosaan di angkutan umum. Sejak lama, saya dan teman-teman juga sudah mendengar, bahkan ada yang pernah mengalaminya, yah istilahnya mah ini rahasia umum, kalau di kendaraan umum ya begitu terjadinya. Pelecehan biasa hingga seksual, penodongan, pencurian, pencopetan. Sebut saja semua, pasti ada.

Sekarang, bagaimana mungkin orang-orang (yang masih mampu) akan beralih ke angkutan umum seperti yang diharapkan pemerintah, JIKA keamanan dan kenyamanan adalah prioritas akhir dalam peralihan ini? NO WAY! I wouldn't take a busway if I don't have to. Saya akan memilih nebeng mobil teman, naik mobil pribadi, pinjam mobil teman, atau taxi (berarti udah gak ada yang bisa ditebeng dan dipinjam haha).

Nah, sekarang isu baru muncul. Pemerintah malah meminta perempuan untuk tidak memakai rok mini or baju yang mengundang. OH MY GOD!!!!! Piciknya bukan main. Ini kan bukan tentang cara perempuan berpakaian, tapi cara ANDA menuntaskan masalah, mencegah dan menghentikan kejahatan. Ayo dong, dibikin sistem pencegahan. Ayo dong, dibikin screening KETAT untuk semua petugas kendaraan umum.

Tidak ada orang yang ingin mengundang kejahatan. Anak kecil pun tahu, bahwa kita harus hati-hati, harus waspada. Apalagi orang dewasa yang dengan sadar akan menggunakan angkutan umum, sudah tahu kalau kita harus hati-hati, waspada, menjaga diri. WE KNOW! WE DO!

tapi itu tidak menyelesaikan masalah pak. Semua orang waspada nih, tapi penjahatnya dimana-mana, ya sama aja dong. Lagipula pak, yang kena pelecehan dan kejahatan bukan hanya wanita, tapi pria juga. Padahal pria gak pake rok mini lho.

Ayo dong, TEGAS. ayo dong, dibuat sistemnya agar semua merasa aman dan nyaman.

Hidup di Jakarta ini memang setiap hari adalah perjuangan untuk bertahan hidup. Perjuangan mempertahankan kesabaran, kenyamanan, keamanan, harta, kehormatan, dan nyawa.

No comments:

Post a Comment