Monday, January 23, 2012

Mabuk Menyetir untuk Tersadar

Well, we all heard the Tugu Tani tragedy, or Xenia Maut tragedy (although I don't exactly sure why the car got the blame). A person in my timeline wrote: Mobil depan saya Xenia nih, mudah2an yang nyetir gak lagi mabuk. --> ???

Here is the link of the story . Eight was killed and the driver is allegedly drunk while driving and currently got public condemnation in social networking sites and her pics are spread widely via blackberry messengers and of course, social networking sites. At this present moment I am writing this note, her account by @SiNengApril is already closed, but if you read all the mentions she got from people, OMG, its sadistic yet judging.

well, here is my opinion. Saya tahu, pelaku ini sangat salah karena telah menyetir saat mabuk, dan semakin salah dan berdosa ketika ia menabrak hingga menewaskan para korban. Saya pun mengecam perbuatannya. Tapiiiiiii, instead of judging, mencari kesalahan, memaki dan segalanya, --bahkan kalau search di social media, ada yang membawa-bawa berat badan, bentuk badan (WTF??)-- why dont we all, saya bilang, kita semua, mencari hikmah dari kejadian ini.

Menurut saya, seharusnya pihak otoritas melakukan kerjasama dengan para pemilik tempat hiburan di seantero Indonesia ini, untuk melakukan tindak pencegahan dalam berkendara saat mabuk. I tweeted this a day after the incident, and someone replied: "Menurut gue, harus berangkat dari kesadaran diri sendiri. Kalau mabuk ya jangan nyetir"

well, statement itu memang benar. Tapi kalau ditilik lagi: mabuk itu berarti tidak sadar diri, kan? Jujurlah bahwa saya, kita, Anda pernah mendengar dan atau menyaksikan manifestasi ajaib dari seseorang ketika mabuk. Ada yang menyanyi tanpa henti, ada yang jadi ngotot banget, ada yang emosi, ada yang jadi sedih, well, we never know! We never know what or how the alcohol (or any other drugs) would get you!

Maksud saya, tindak pencegahan ini bisa dilakukan dengan sebuah peraturan. Contohnya di Inggris, jika customer yang mabuk menyetir sendiri (tidak ada teman yang sadar untuk menyetir), maka pemilik tempat hiburan wajib menghubungi taksi untuk mengantar pulang. Batas alkohol di Inggris adalah 80mg/100ml darah atau 0,08% dalam termin US atau setara dengan 40 ml minuman beralkohol atau 125ml satu gelas anggur.

Bahkan, di Inggris ada jasa 24 jam seperti semacam taxi, yang akan mengantarkan orang yang mabuk dengan mobilnya sendiri sampai ke rumah. Nih kalau mau lihat salah satu penyedia jasa ini. So, people drink and drive safely to home.


Di Australia, drinking is legal, alcohol is legal drugs. Jadi sah-sah saja jika mau minum, ini bukan kejahatan (memang.) Yang diatur adalah berkendara saat mabuknya. Adalah pelanggaran hukum jika menyetir dalam keadaan mabuk, batas limitnya adalah 0,05% kandungan alkohol dalam darah. Selengkapnya tentang hukum DUI di Australia bisa lihat disini.

Di Korea Selatan, jika sudah pernah tertangkap menyetir saat mabuk 3 kali, maka SIMnya akan dicabut dan tidak diberikan lagi ijinnya selama 1 tahun. Nah bagaimana dengan di Indonesia? Sebaiknya kini memberlakukan suatu hukum demi keselamatan dan kepentingan semua orang. Razianya jangan di dalam tempat hiburannya, tapi di jalan pak.

Menurut saya, adalah hak dan kebebasan semua orang untuk minum alkohol kek, ganja kek, narkoba apa kek, apa kek, nenek kakek, apalah, terserah deh. It is at your own risk!! Itu nanti urusan lo dengan Tuhan lo, dengan kepercayaan lo, dengan hukum. Whatever, just do it responsibly. Dont drag others into it.

Tambahan: udah deh, jangan sebut XeniaMaut. yang salah yang nyetir bukan mobilnya deeh

1 comment:

  1. Setuju, No. Udah keluar dari porsinya banget. Eneg baca komen orang-orang tentang tragedi ini yang pada akhirnya melenceng jauh dari penghormatan dan dukacita terhadap para korban dan keluarga mereka.

    ReplyDelete